Selasa, 06 November 2007

IKUT YESUS!


Kamu percaya Yesus?

Percaya!

Hebat!


Susahnya, kita yang mengaku percaya sama Yesus, kadang melawan Yesus sendiri. Lho, kok bisa?

Contoh paling mudah adalah ilustrasi berikut ini:

Suatu hari, aku makan dengan beberapa teman. Kami sepakat pergi ke satu warung yang sangat delicious makanannya. Ketika pesanan kami mulai mengalir, seorang teman berinisiatif untuk memimpin doa. Wow! the prayer was spiritfull!

Setelah doa, tentu saja kami segera melahap makanan yang kami pesan. Seorang teman lain dengan penuh inisiatif mengambil piring kosong dan menumpuknya.

"Wah, jangan ditumpuk dong piringnya. Pamali!"

Kemudian teman yang melarang penumpukkan piring tersebut - yang ternyata adalah yang memimpin doa tadi - menerangkan bahwa menurut adat, menumpuk pirng akan mendatangkan nasib buruk apda yang makan di sekitar meja makan itu.

Langsung aku nyeletuk, "I am Catholic and I don't buy such things!"

Sebagian teman itu ternganga. Why?


Ilustrasi di atas menggambarkan betapa kita orang muda yang mengaku sebagai kristen - yang berarti pengikut Kristus - masih saja diperbudak oleh hal tolol warisan nenek moyang yang tidak jelas ujung pangkalnya.

Memang aku harus akui, terkadang aku juga masih "menghormati" orangtua yang ribut memilih hari baik untuk acara-acara seperti pernikahan, ulangtahun dan lain sebagainya. Hanya saja kalau itu menyangkut keluarga yang sedang aku bangun, aku bakalan jadi orang paling menyebalkan ; karena aku akan menolak dengan cara halus sampai kasar.


Lebih parah lagi ketika harus memilih pasangan hidup. Banyak sekali temanku yang aktif sebagai pengikut Yesus, tapi begitu sampai masalah jodoh...ya ampun! langsung jadi orang tolol dan semua kristianitas yang mereka tunjukkan hilang entah kemana.

Pernah seorang teman melepas gadis yang ia cintai hanya karena ibunya mengancam dia untuk memilih antara gadis itu atau ibunya. Persoalannya hanya karena berbeda suku. Lebih parah lagi ketika saudara-saudaranya yang lain mengatakan kalau ibunya sakit gara-gara dia. Apabila ibunya meninggal, berarti itu salah dia. Penyesatan yang turun temurun dan harus dipangkas!


Bagi saya, kalau ibu teman itu meninggal karena masalah berbeda suku dan tidak mau menerima - walaupun sama-sama percaya kepada Kristus dan pergi ke gereja yang sama - itu urusan dia ; salah sendiri! Kejam ya? Sekarang kamu pilih mana, Yesus Kristus sang Juru Selamat atau ibu kita yang sudah terlanjur dibujuk kesesatan?


Banyak teman yang mengatakan bahwa aku terlalu ekstrim. What should I do then? Taking all things for granted? Let the silly things happening in front of me? abandoning my faith?


Once I got my consideration that when we embrace our faith to Jesus Christ, we must leave the old clothes that we wore before. We are trying to go to our new life in Him. Of course, there will be many obstacles on the way to Jesus. However, is He going to leave us alone? Never!

I spoke to many students and gained some feedback how their parents never explained how important and valuable becoming Jesus' disciples. What they learned from their parents is going to church but keep your other life in the pagan's life!

Some parents showed me clearly how they did not like what I taught to their children because my teaching brought them problems at home. The world is up side down! (anyway, the world is round so it cannot be put in such position!)


Following Jesus is never going to be an easy way. I seek for youth who really devote themselves in living as true followers of Jesus. We have holy tradition, magisterium and bible!

Hope to have the new souls!